News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Tiga Gili di Lombok Utara Akan Kembali Dibuka, Ini Penjelasan KaDisbudpar

Tiga Gili di Lombok Utara Akan Kembali Dibuka, Ini Penjelasan KaDisbudpar


Bupati Lombok Utara H. Najmul Akhyar


LOMBOK UTARA,  – Pemerintah Kabupaten Lombok Utara merencanakan akan kembali membuka obyek wisata tiga gili Trawangan, Meno dan Air. Dalam rapat terbatas yang digelar belum lama ini, Bupati Lombok Utara H. Najmul Akhyar sudah menawarkan rencana itu kepada pengusaha.

Diungkapkan Najmul, tiga gili dijadwalkan dibuka pada Juni mendatang. Namun dengan dibarengi prosedur covid yang ketat. Pembukaan itu tinggal bagaimana mengatur teknisnya saja dengan mengacu pada standar kesehatan.

“Pilihan-pilihan pemeriksaan itu apakah dilakukan dimana mereka berasal atau pemeriksaan dilakukan di daerah tujuan yang nantinya hasilnya menjadi rujukan masuk ke tiga gili”, ungkapnya.

Alternatif lain, menurutnya, menempatkan petugas di pintu masuk pelabuhan Bangsal Pemenang. Dan segera dibicarakan teknisnya dengan Dinas Kesehatan (Dikes). Atau dengan langkah ke tiga yakni menjadikan dua Puskesmas di Nipah dan Pemenang sebagai tempat pemeriksaan sebelum wisatawan bersangkutan menyeberang.

“Segala yang menjadi kekurangan seperti rapid tes nanti dengan gubernur akan disampaikan”, katanya.

Sementara itu, Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia ( GIPI) NTB Awanadi Aswinabawa mengatakan, rencana dibukanya tiga gili tentunya harus dengan kontrol yang ketat dengan penyiagaan dari petugas baik kepolisian maupun TNI. Langkah awal yang harus dilakukan yakni sosialisasi bahwasanya obyek pariwisata itu sudah dibuka kembali.

“Memberikan kepercayaan kepada dunia luar bahwa tiga gili sudah normal kembali menjadi tugas masing-masing nantinya baik itu Badan Promosi Pariwisata (BPPD) dan pelaku wisata”, jelasnya.

Terpisah, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Lombok Utara, Vidi Eka kusuma membenarkan rencana dibukanya kembali obyek wisata tiga gili. Tahapan-tahapan awalnya dilakukan pembersihan dengan ditandai masuknya para pekerja terlebih dahulu. Kemudian dibuka untuk wisatawan dan syarat wisatawan yang bisa masuk sesuai SOP.

“Selanjutnya dari sisi pengusaha dengan mengatur jumlah kamar yang boleh dibuka. Misalnya 50 persen kamar saja dibuka di tahap awal nanti”, pungkasnya. (gl 04).

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Posting Komentar