Melalui Pendampingan, Semangat Berkarya UMKM Pascagempa Terus Terpacu
Puluhan kelompok UMKM yang terdampak bencana gempa bumi di NTB tahun 2018 mengikuti acara " Temu Bisnis Produk Unggulan UMKM Hasil Pembinaan Pendampingan Ekonomi Masyarakat Terdampak Bencana Gempa Bumi”
Mataram – Puluhan kelompok UMKM yang terdampak bencana gempa bumi di NTB tahun 2018 mengikuti acara " Temu Bisnis Produk Unggulan UMKM Hasil Pembinaan Pendampingan Ekonomi Masyarakat Terdampak Bencana Gempa Bumi” yang berlangsung di Hotel Golden Palace, Kamis 23 Juli 2020. Acara tersebut diselenggarakan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bekerjasama dengan LPPM Universitas Mataram.
Kegiatan ini dihadiri oleh Deputi Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB RI Ir. Rifai, M.B.A, Koordinator International Council For Small Business NTB Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah, SE, M.Sc, Kepala Dinas Perdagangan Provinsi NTB, Wakil Rektor IV Universitas Mataram, Perwakilan Bank Indonesia, Pimpinan Bank NTB Syariah dan Pelaku Bisnis yang ada di Mataram. Acara tersebut dibuka secara resmi oleh Gubernur NTB Dr. H. Zulkieflimansyah, S.E.,M.Sc.
Dalam Kesempatan itu Gubernur membahas tentang kebangkitan UMKM pasca bencana alam gempa bumi dan saat pandemi Covid-19. Dimana para pelaku UMKM diuji untuk dapat bergerak lebih cepat dan berinovasi lebih hebat di masa sulit sehingga dapat bersaing dengan kompetitor - kompetitor lain.
“Setiap musibah itu adalah opportunities, oleh karena itu kami gunakan sebagai kesempatan untuk meretas jalan baru, mengambil jalan tidak biasa, kita tidak mendistribusikan bantuan dalam bentuk yang tunai, tetapi dibagikan komoditas yang diproduksi lokal,” ungkapnya.
Kemudian Gubernur mengapresiasi adanya pendampingan UMKM oleh Universitas Mataram dan BNPB yang mampu membimbing dan mendorong UMKM menjadi lebih baik, bersaing sehingga UMKM NTB memiliki kemampuan kompetisi dan menghasilkan produk yang berkualitas.
“Kita sekarang bisa membangun motor listrik itu bukan sekedar gagah-gagahan, bukan sekedar mimpi apalagi pencitraan tetapi ingin mengubah mindset masyarakat kita. Jangankan masker dan kue kering, motor listrik saja kita bisa bikin,sekali NTB ini bisa merakit mesin, InsyaAllah industrialisasi sudan terletak pondasinya”, kata Bang Zul, sapaan akrabnya.
Bang Zul menyampaikan bahwa industrialisasi bukan hanya memerlukan pabrik atau produknya, tetapi juga hubungan antar manusianya. Menurutnya, suatu Universitas akan berkembang jika industrinya juga berkembang. Oleh karena itu Bang Zul mengajak Universitas Mataram untuk ikut andil dan berperan langsung dalam industrialisasi di Provinsi NTB.
“Banyaknya orang yang memiliki kompetensi di Unram mampu membimbing UMKM kita ini, sehingga betul-betul NTB ini memiliki kesadaran bahwa bersama kita bisa dan apa yang dilakukan di tempat lain bisa kita lakukan di daerah kita tercinta,” jelas Bang Zul.
Selanjutnya Deputi Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB RI Ir. Rifai, M.B.A dalam forum ini menyampaikan bahwa Pemerintah Provinsi NTB tidak hanya melawan dampak ekonomi dan sosial pasca gempa, tetapi memiliki visi yang luar biasa dan kerjasama antara pemerintah daerah, pengusaha, media , perguruan tinggi agar pertumbuhan positif ekonomi tetap berlangsung.
Sementara itu, dalam laporan Panitia Penyelenggara, Dr. Sitti Hilyana menyampaikan ucapan terima kasih kepada BNPB yang telah membantu para UMKM melalui pendampingan dari Universitas Mataram dalam rangka pemulihan ekonomi masyarakat yang terdampak bencana melalui pilot project di 4 kabupaten, 17 desa, 21 kelompok dengan 8 komoditi unggulan. Hasil yang diperoleh dinilai memuaskan setelah dua tahun pasca gempa gumi dan bisa menjadi salah satu solusi pengembangan pemasaran serta bentuk dari dukungan pemerintah daerah terhadap ekosistem kreatif di Provinsi NTB.
“Tujuan dari kegiatan temu bisnis ini sebagai media apresiasi berbagai informasi yang bermanfaat bagi seluruh pemangku kepentingan, meningkatkan motivasi dan semangat berkarya UMKM terutama yang baru bangkit dari tekanan akibat bencana gempa bumi dan yang terakhir yang sangat penting adalah temu bisnis ini adalah ruang silaturrahmi sorta membangun jejaring antara institusi, komunitas serta antar masyarakat secara umum.” Ujarnya.
Acara tersebut kemudian dilanjutkan dengan penandatanganan MoU pembelian produk antara UMKM dengan pelaku Bisnis dan dilanjutkan dengan diskusi tentang “Motivasi Maju UKM Terdampak Bencana di Masa Pandemi Covid-19”.(gl 02).
Posting Komentar