Dispar Lobar Menggelar Kegiatan Sosialisasi Implementasi CHSE
Kepala Dispar Lobar H. Saepul Akhkam |
LOMBOK BARAT, - Untuk terus menggerakkan kesadaran masyarakat akan pentingnya penerapan CHSE (Cleanliness, Health, Safety and Environment) pada daerah tujuan wisata (DTW) di Kabupaten Lombok Barat (Lobar), Dinas Pariwisata (Dispar) Lobar menggelar kegiatan Sosialisasi Implementasi CHSE. Selama dua hari sejak hari ini (12/12), kegiatan yang bersumber dari dana Hibah Pariwisata Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI ini secara serempak dilaksanakan di empat belas DTW dari 60 titik yang direncanakan dan menyasar para pelaku wisata, pokdarwis serta masyarakat di sekitar DTW. Keempat belas DTW itu tersebar di seluruh kawasan Lombok Barat mulai dari Pao-Pao di kawasan Sekotong sampai dengan Taman Suranadi di kawasan Narmada.
Menurut Kepala Dispar Lobar H. Saepul Akhkam, kegiatan ini dihajatkan untuk memupuk kesadaran masyarakat bahwa kepariwisataan merupakan tanggung jawab semua masyarakat, bukan hanya tanggung jawab pemerintah atau kelompok tertentu yang bersentuhan langsung dengan industri kepariwisataan.
"Dalam rangkaian pentahelix kepariwisataan, di sana ada teman-teman akademisi terlibat, teman-teman bisnis terlibat, komunitas, baik dari pokdarwis maupun komunitas pariwisata yang ada, juga media hingga tentunya pemerintah," kata Akhkam di hadapan Bupati Lobar H. Fauzan Khalid, Camat Batulayar, dan para peserta sosialisasi implementasi CHSE di Pantai Kerandangan yang digelar di Aula Kantor Desa Senggigi, Sabtu (12/12).
Sosialisasi ini juga disebutkan Akhkam adalah untuk mendekatkan kembali kepariwisataan dengan Sapta Pesona yang menurut Akhkam, empat unsur awal dari Sapta Pesona yakni Aman, Indah, Bersih dan Nyaman hanya bisa diwujudkan secara kolaborasi. Dan unsur-unsur dari Sapta Pesona tersebut, terang Akhkam sudah terlalu lama ditinggalkan.
"Roh atau semangat dari kepariwisataan itu berbasis lagi pada Sapta Pesona ini, kita sudah terlalu lama meninggalkan Sapta Pesona ini," tutur mantan Kabag Humas dan Protokol Lobar ini.
Di tempat yang sama, Bupati Lombok Barat H Fauzan Khalid yang hadir langsung skaligus membuka acara tentu sangat menyambut baik kegiatan yang bertujuan untuk memupuk kebersaman semua pihak dalam membangun kepariwisataan ini.
"Tujuh Sertifikat CHSE dari kementerian kesehatan RI diberikan kepada 7 destinasi wisata di Senggigi, tentu ini merupakan hasil dari kerjasama dan kolaborasi dari para pelaku usaha pariwisata," ungkap Fauzan.
Menurutnya, apabila kebersamaan yang diwujudkan melalui gotong royong membangun kepariwisataan di Lobar terus dipertahankan, ia berkeyakinan wisata Lobar khususnya Senggigi yang merupakan salah satu ikon pariwisata NTB mampu mencapai kejayaan malah bisa melampaui pencapaian di masa lalu.
"Konsistensi kita kepada kebersamaan gotong royong yang kita lakukan ini harus dijaga," tegas bupati.
Untuk memastikan kegiatan sosialisasi ini tersampaikan secara efektif kepada peserta, Dispar Lobar menggandeng perwakilan dari organisasi kepariwisataan seperti Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Lobar, Association of Indonesian's Tour and Travel Agencies (ASITA) Lobar, Lombok Care Community (LCC), Lombok Ocean Care (LOC) serta perwakilan dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Lobar sebagai narasumber dalam kegiatan ini.
Kegiatan juga dirangkai dengan penyerahan hibah peralatan kebersihan kepada para kepala desa untuk ditempatkan pada lokasi DTW. Peralatan kebersihan seperti sapu, cangkul, jarring sampah, tempat cuci tangan, kereta dorong, dan tong sampah ini diharapkan mampu meningkatkan kebersihan, keindahan, kenyamanan, dan keamanan pada DTW yang ada di Lobar.(gl 02).
Posting Komentar