Pertemuan Tahunan BI 2020: Dorong Optimisme dan Sinergi Dalam Pemulihan Ekonomi NTB Yang Inklusif
Wakil Gubernur NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah saat Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (BI) yang merupakan agenda rutin Bank Indonesia |
MATARAM , - Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (BI) yang merupakan agenda rutin Bank Indonesia kembali digelar. Mengusung tema "Sinergi dan Optimisme Membangun Pemulihan Ekonomi Bagi NTB Gemilang" kegiatan tersebut berlangsung di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTB, Kamis, 3 Desember 2020.
Wakil Gubernur NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah yang turut mengikuti kegiatan ini menyampaikan apresiasi dan penghargaan kepada Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTB atas sinergi, peran dan kontribusinya dalam rangka mewujudkan cita-cita NTB Gemilang. Terlebih, selama pemulihan ekonomi yang sebagian besarnya merupakan dampak dari pandemi Covid-19, Bank Indonesia dinilai mempunyai andil yang begitu besar.
"Saya sangat mengapresiasi Bank Indonesia, dari program-program yang diluncurkan oleh Bank Indonesia kelihatan selektif, kelihatan memilih hal-hal dasar yang memang sangat kita butuhkan," ucap Wagub.
Wagub menyadari bahwa dibalik dampak negatif yang ditimbulkan, pandemi Covid-19 juga telah menghadirkan hikmah tersendiri yang patut pula untuk disyukuri. Oleh karenanya, Ia tak henti-hentinya mengajak seluruh elemen masyarakat agar kompak dalam menerapkan protokol kesehatan sehingga wabah Covid-19 dapat segera berlalu.
"Dalam mengatasi pandemi Covid-19 atau bersahabat dengan pandemi ini, senjata terbaiknya adalah protokol kesehatan," ujarnya.
Wagub yang akrab disapa Umi Rohmi ini kemudian kembali menekankan betapa pentingnya menjalani hidup yang aman dan produktif selama masa pandemi berlangsung. Hal ini disebutnya haruslah berjalan beriringan antar satu dengan yang lainnya.
Terakhir, Umi Rohmi berharap pertumbuhan ekonomi NTB pada penghujung tahun tetap mampu berada pada laju positif. Begitu juga terkait persoalan data, Ia meminta agar menyongsong tahun 2021 mendatang hal tersebut dapat terus dibenahi. Untuk itu, sinergi yang lebih kuat di masa-masa yang akan datang dalam rangka mengawal pemulihan ekonomi di Provinsi NTB diharapkan dapat terus terjalin.
"Ini PR kita bersama, tapi tidak akan terasa berat, selama semuanya kita pikul bersama, gotong royong, Insya Allah apa yang dipaparkan tadi bisa kita capai bersama," pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia NTB, Heru Saptaji memaparkan materi perkembangan ekonomi terkini dan outlook 2021 Provinsi NTB. Dalam paparannya, Heru Saptaji menjelaskan bahwa tingkat fatalitas Covid-19 secara global terus membaik, yakni 2,32% walaupun kasus masih meningkat. Namun, penambahan kasus Covid-19 pada sejumlah negara sudah mencapai fase puncak dan vaksin dengan tingkat efektivitas 90%-94% telah ditemukan.
"Ketiga faktor tersebut memberikan optimisme bagi kondisi perekonomian global," ungkapnya.
Pertumbuhan ekonomi global sebelumnya diproyeksikan masih mengalami kontraksi hingga 2021, saat ini diperkirakan akan tumbuh positif menjadi 5,2%. Di tingkat nasional, arah pertumbuhan ekonomi nasional menunjukkan perbaikan dari kontraksi -5,35% pada triwulan II-2020, menjadi -3,49% pada triwulan III-2020.
"Bank Indonesia akan terus memperkuat sinergi bersama pemerintah dengan melakukan ekspansi moneter dan akselerasi fiskal dalam bentuk Burden Sharing," lanjutnya.
Skema Burden Sharing memungkinkan Bank Indonesia untuk bersama pemerintah memenuhi kebutuhan pembiayaan, terutama untuk kelompok public good/benefit dimana pembiayaan tersebut menyangkut hajat hidup orang banyak dan non-public good/benefit untuk pembiayaan UKM/UMKM, koperasi non-UMKM dan non-public goods lainnya.
Sejalan dengan kondisi nasional, perekonomian NTB juga terus membaik yang tercermin dari kurangnya kontraksi pertumbuhan dari -1,40% di triwulan II-2020 menjadi -1,11% pada triwulan III-2020. Secara triwulan, perekonomian NTB tumbuh positif 3,01% pada triwulan III-2020 dibandingkan triwulan sebelumnya.
"Diperkirakan pada triwulan IV 2020, perekonomian NTB akan tumbuh positif pada kisaran 1% sampai dengan 2% sehingga pada 2020 perekonomian diproyeksikan akan tumbuh positif pada kisaran 0,2% sampai dengan 0,6%," tutur Heru.
Sementara pada tahun 2021, ekonomi diproyeksikan tumbuh sebesar 3,8% sampai dengan 4,2%. Indikator terjaganya pertumbuhan ekonomi NTB juga bisa dilihat dari inflasi NTB pada bulan Oktober 2020 yang masih di koridor yang baik yaitu 0,51%, lebih rendah dibanding inflasi nasional yang sebesar 1,50%. Untuk keseluruhan tahun 2020, inflasi diproyeksikan akan tumbuh di kisaran 0,4% sampai dengan 0,8%. sedangkan pada tahun 2021, inflasi diproyeksikan akan berada dikisaran 3±1%.
Heru menyatakan komitmen Bank Indonesia di masa pandemi yang terus menghadirkan inovasi dengan berbagai program dan bersinergi untuk menyongsong optimisme dan mewujudkan NTB Gemilang. Dalam mewujudkan hal tersebut, upaya Bank Indonesia di sepanjang tahun 2020 dapat dikategorikan menjadi 5 area utama.
Kelima area tersebut antara lain, Tim Pengendali Inflasi Daerah, Tim Promosi Ekonomi Daerah, Pengembangan Ekonomi Daerah melalui UMKM dan Fesyar, Pengembangan Stabilitas Sistem Keuangan dan Pembayaran serta Digitalisasi diberbagai Sektor Pembayaran Non Tunai dan Transaksi UMKM, Penyaluran Program Sosial Bank Indonesia (PSBI).
"Menyelesaikan akhir tahun 2020 dan menyongsong peluang dan tantangan pada 2021 mendatang, kiranya necessary condition pengendalian wabah Covid-19 masih harus kita cermati dengan baik, bersanding pula dengan optimisme dan upaya kita bersama untuk segera memulihkan kondisi ekonomi ini secara lebih agresif," tutupnya.
Pertemuan ini juga menjadi ajang pemberian apresiasi kepada instansi mitra Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTB. Bersama Pemprov NTB dan stakeholder lainnya, Bank Indonesia akan terus bersinergi dan bekerjasama dalam mengawal pemulihan ekonomi kedepan dengan lebih baik lagi, khususnya dalam upaya mendorong pemulihan ekonomi NTB yang lebih inklusif. (Gl 02).
Posting Komentar