News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Bang Najam : Masyarakat yang Jenuh Butuh Informasi Sehat

Bang Najam : Masyarakat yang Jenuh Butuh Informasi Sehat

Bang Najam :  Masyarakat yang Jenuh Butuh Informasi Sehat
Kepala Dinas Komunikasi Informasi Statistik, DR Najamuddin Amy


MATARAM , - Di tengah pandemi, masyarakat yang mulai jenuh dengan kecemasan dan ketidaktahuan tentang virus Covid 19 membutuhkan informasi yang membangkitkan optimisme. 

Hal itu dikatakan Kepala Dinas Komunikasi Informasi Statistik, DR Najamuddin Amy melihat kondisi masyarakat yang lama terpapar fake news dan hoax (berita bohong) seputar pandemi Covid 19. Di sisi lain, penanganan pandemi oleh pemerintah daerah harus terus dikabarkan untuk memastikan kehadiran pemimpin dalam mengupayakan keselamatan dan mengakhiri pandemi.

"Komitmen ini harus ditegakkan sampai kabupaten/ kota agar masyarakat mendapatkan informasi yang baik, benar dan sehat", ujar Bang Najam

kepada  para kepala dinas Kominfotik se NTB dalam Rakor Virtual Dinas Kominfotik di kantor Diskominfotik, Kamis (15/07). 

Dikatakannya, informasi penting untuk menjaga situasi kondusif di tengah upaya menyelesaikan pandemi. Misalnya informasi tentang vaksin dan progress vaksinasi serta pelaksanaan PPKM agar masyarakat pada akhirnya memiliki kesadaran untuk terlibat bersama pemerintah untuk keluar dari pandemi. Termasuk bagaimana informasi data perkembangan penularan dan penyebaran kasus positif disajikan kepada publik di setiap kabupaten/ kota. 

"Sinkronisasi data juga penting agar tidak merugikan", tambah Bang Najam. 

Kadis Kominfo Dompu, Ir Fakhrudin mengatakan, pihaknya telah maksimal melakukan penyebaran informasi. Salah satu indikasinya, antusiasme masyarakat mengikuti vaksinasi yang dilakukan Pemkab Dompu sangat tinggi.

"Masyarakat mulai menyadari pentingnya vaksinasi untuk pencegahan virus selain karena informasi PPKM dan syarat perjalanan", sebut Fakhrudin. 

Sementara Kadis Kominfo Sumbawa yang diwakili Kabid Data, Jufrie mengatakan, trend lonjakan kasus positif di level serius di Sumbawa masih terkendala akurasi data rapid antigen. Ini menyebabkan informasi zonasi pemberlakuan PPKM baru sampai tingkat desa karena hanya menggunakan indikator positive rate. 

"Informasi hoax juga masih banyak beredar di masyarakat terkait Covid 19 yang harus dilawan", ujarnya. (gl 02)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Posting Komentar