Menyambut Event MotoGP,IGD RSUD NTB Menjadi Pilot Projects Di Indonesia
Pembangunan Lanjutan IGD RSUD NTB yang representatif dan berskala internasional.(19/08). |
MATARAM , – Direktur RSUD NTB dr. H. Lalu Herman Mahaputra, M. Kes., M.H., Mengatakan Dalam Rangka Menyambut Event MotoGP Yang dilaksanakan tahun depan Akan melanjutkan Pembangunan Rumah sakit IGD , itu sebagai salah satu persyaratan Dorna yang harus memiliki IGD yang representatif dan berskala internasional.(19/08).
Oleh Karena itu, RSUD NTB Mendapatkan dana pinjaman dari PT. Sarana Multi Infrastruktur (SMI) sebesar Rp500 miliar untuk melanjutkan pembangunan Gedung Trauma Center dan IGD Terpadu.
Dana pinjaman sebesar Rp500 miliar untuk RSUD NTB dipergunakan untuk melanjutkan pembangunan Gedung Trauma Center dan IGD Terpadu. Untuk pembangunan Gedung Trauma Center dialokasikan sebesar Rp 83 miliar, sedangkan IGD Terpadu sebesar Rp 417 miliar.
"Terkait Perencanaan Untuk Proyek Pengembangan RSUD NTB Mendapatkan dana dari PT. SMI sebesar Rp 500 miliar, sudah tuntas ,tinggal dilakukan pelelangan dan kita lagi siapkan timeLine nya, langsung kita lakukan pelelangan ." Ujar Pria yang akrab dipanggil dr.jack .
"Nah , pembangunan Rumah Sakit IGD ini, nantinya akan jadi pilot project IGD di Indonesia dan jadi rujukan Indonesia timur." Tambahnya.
Tempat terpisah Kepala Biro PBJ Setda NTB, Sadimin, S.T., M.T., mengatakan pihaknya bersifat hanya menunggu dari RSUD NTB.
“Kalau diajukan kita lelang. Karena nunggu APBDP dulu baru kita lelang. Dia masuk APBD Perubahan dulu, nanti kalau sudah ada penetapan APBDP, diajukan baru kita lelang,” jelasnya.
Sadimin mengatakan tanpa menunggu penetapan APBD Perubahan bisa saja dilakukan lelang dini untuk proyek pengembangan RSUD NTB senilai Rp500 miliar tersebut. Namun, hingga sekarang , RSUD NTB belum mengajukan ke Biro PBJ.
“Bisa saja lelang dini. Tapi belum diajukan oleh RSUD. Itu multiyears tahun 2021 dan 2022, cuma harus terkontrak sekarang,” katanya.
Sadimin mengatakan pelelangan membutuhkan waktu sekitar dua bulan. Jika RSUD NTB mengajukan lelang pada bulan September, maka akhir Oktober, proyek tersebut pelelangannya sudah bisa selesai.
Sehingga, pekerjaan fisik sudah bisa dilakukan mulai November 2021 hingga Juni 2022. Menurutnya, waktu delapan bulan tersebut bisa untuk mengejar target serapan dana pinjaman yang harus tuntas pada Juni 2022. “Delapan bulan selesai dia dikerjakan,” tandasnya.(gl 02).
Posting Komentar