Musda IV Demokrat NTB Tetapkan 2 Calon Ketua DPD
Musyawarah Daerah (Musda) ke-IV Partai Demokrat NTB yang diselenggarakan di Ballroom Golden Palace Hotel Mataram, senin (20/12) |
MATARAM , - Musyawarah Daerah (Musda) ke-IV Partai Demokrat NTB yang diselenggarakan di Ballroom Golden Palace Hotel Mataram, senin (20/12) berlangsung tertib dan aman.
"Musda kali ini akan menghasilkan nama calon. Setelah kemarin kita verifikasi terhadap dua bakal calon, dan sudah memenuhi kriteria," ucap ketua BPOKK, Dr.Ir.H. Herman Khaeron, MSc, saat diwawancarai setelah pembukaan musda.
Nantinya, sambung dia, dua calon dimaksud akan dimasukkan dalam pembahasan pada sidang musda hari ini. Setelah itu barulah nantinya akan ditetapkan calon dan dikirim ke DPP untuk dilaksanakan fit and proper test dan ditetapkan sebagai calon ketua DPD.
Saat ditanya, apakah dukungan dari 10 DPC yang ada akan berpengaruh terhadap keputusan DPP? Ia menjawab dengan lugas, bahwa yang paling menentukan adalah Fit And Proper Test (uji kelayakan dan kepatutan).
Karna, terang dia, dari berbagai sisi termasuk mental spiritual, materil maupun inmateril akan menjadi pertimbangan bagi DPP dalam memilih ketua DPD.
"Sehingga bukan hal yang sederhana, harus ada kesiapan, bekal pengalaman, kemampuan serta memiliki strategi-strategi yang lebih terukur," tuturnya.
Hal itu menjadi penting agar pada pemilu 2024 bukan hanya menjadi wacana, tetapi akan menjadi langkah-langkah yang rasional agar partai demokrat NTB bisa meraih kemenangan.
Oleh karna itu, lanjut dia lagi, kenapa harus ada fit and proper test dengan terlebih dahulu menyerahkan materi apa yang ingin disampaikan (calon ketua DPD-red), kepada DPP? Adalah semata-mata untuk menguji kelayakan dan kepatutan serta kemampuan sang calon.
Fit and proper test sendiri akan dilakukan oleh tim 3 yakni, Ketua Umum, Sekjen dan Ketua BPOKK. Nantinya tim 3 ini akan mempelajari betul strategi tersebut serta nantinya akan diperdebatkan pada proses fit and proper test.
Disinggung soal kemampuan, dirinya menegaskan bahwa secara umum kandidat calon harus memiliki cara dan strategi untuk mencapai kemenangan dengan rasional dan terukur.
"Karna kan ada juga yang menyampaikan strategi itu dengan wow!. Tapi, kami kan punya batasan-batasan," cetusnya.
"Kami lebih senang langkah-langkah sederhana dan terukur. Tentu juga targetnya disesuaikan dengan kemampuan," imbuhnya.
Terakhir, Herman Khaeron mengatakan, dirinya melihat bahwa di NTB masih patrimonialistik atau masih melihat para tokoh. Sehingga dirinya memandang bahwa tokoh-tokoh ini juga menjadi penting terhadap kemampuan demokrat di tahun 2024 nanti.
Ucapan senada juga dilontarkan ketua DPD Demisioner, TGH. Mahally Fikri, bahwa dengan melihat fakta dan konstalasi politik saat ini dirinya meyakini bahwa Demokrat NTB memerlukan seorang tokoh.
Hal itulah yang membuat dirinya memutuskan untuk tidak lagi mencalonkan diri sebagai ketua DPD, demi mencapai tujuan semata-mata untuk membesarkan partai Demokrat.
Mahally juga berjanji, ia akan tetap total bergerak untuk partai Demokrat meski dirinya sudah tidak lagi menjadi ketua DPD.
"Kan sudah saya katakan, setiap nafas yang keluar dari diri saya yang menghasilkan gerakan akan saya pastikan itu adalah akan menghasilkan manfaat untuk memajukan dan membesarkan Demokrat," janji Mahally.
Disinggung masalah target, Mahally secara mengatakan bahwa, adalah omong kosong jika seorang politisi tidak punya target. Karnanya ia menegaskan jika dirinya masih memiliki target kedepan.
"Saya tentu punya target. Tapi yang masuk akal," tutupnya sambil berseloroh.(gl 02)
Posting Komentar