Melalui Mawar Emas, Pemprov NTB Bangun Kesejahteraan Masyarakat
MATARAM , - Program Melawan Rentenir Berbasis Masjid (Mawar Emas) yang tengah digaungkan Pemerintah Provinsi NTB mendapat banyak pujian dan respon positif dari masyarakat. Hingga saat ini, program yang turut menggandeng Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank NTB Syariah serta Permodalan Nasional Madani (PNM) berhasil menarik perhatian jemaah dan takmir masjid untuk terlibat memajukan perekonomian yang berpusat dari masjid.
Hari ini, Program Mawar Emas kembali menggelar pelatihan takmir yang kelima kalinya semenjak diluncurkan pada Agustus 2020 lalu. Pelatihan ini dibuka oleh Asisten III Bidang Administrasi dan Umum Setda NTB, Dr. H. Lalu Syafi'i, MM bertempat di Wisma Tambora Kantor BPSDM Provinsi NTB, Rabu, 21 Oktober 2020.
Syafi'i yang mewakili Gubernur NTB dalam sambutannya menyampaikan bahwa Pemprov NTB terus fokus dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Untuk itulah, Program Mawar Emas hadir guna berkontribusi memberdayakan perekonomian masyarakat yang berpusat dari masjid.
Tak hanya itu, Syafi'i juga turut menyinggung masyarakat yang masih mengandalkan rentenir dalam mencari modal usaha ataupun pinjaman. Dengan kehadiran Program Mawar Emas, diharapkan masyarakat tidak lagi mengambil risiko berhubungan dengan rentenir.
"Mawar Emas ini hadir guna membantu masyarakat agar tidak terjerat oleh rentenir lagi," ujarnya.
Syafi'i kemudian mengajak masyarakat agar terus semangat dalam bekerja demi terciptanya masyarakat yang sejahtera. Pemberdayaan ekonomi berbasis masjid kemudian diharapkan dapat berkontribusi mewujudkan NTB Gemilang, khususnya misi NTB Sejahtera dan Mandiri.
"Inilah pesan Gubernur, yang menginginkan supaya masyarakat NTB ini sejahtera," tutupnya.
Sementara itu, Kepala OJK Provinsi NTB, Farid Faletehan mengatakan jika kehadiran Program Mawar Emas kedepannya akan semakin mempermudah akses masyarakat ke lembaga-lembaga keuangan. Dengan hal ini, pemahaman masyarakat terhadap lembaga keuangan akan lebih baik dan tentunya akan menghindarkan mereka terjerat dari intaian rentenir.
"Mawar Emas ini tujuannya untuk membantu masyarakat, khususnya jemaah masjid, untuk menjangkau takmir-takmir masjid di berbagai daerah," terangnya.
Farid kemudian mengapresiasi semua pihak yang telah bersama-sama menyukseskan jalannya Program Mawar Emas. Ia yakin, kedepannya akan semakin banyak lembaga keuangan yang akan turut berkontribusi dalam membangun perekonomian masyarakat yang jauh lebih baik lagi.
"Mudah-mudahan pelatihan ini bisa memberikan pembekalan bagi semuanya, bahwa takmir masjid ini fungsinya sangat penting," pungkas Farid.
Sebelumnya, Ketua Masyarakat Ekomomi Syariah (MES) NTB, Dr. Hj. Baiq Mulianah dalam laporannya mengungkapkan bahwa Program Mawar Emas telah berhasil mendapat respon yang positif dari masyarakat.
"Alhamdulillah, sampai dengan saat ini, dengan angkatan kelima ini, ada sejumlah 100 Masjid yang dilatih MES dalam tiga bulan terakhir ini,"
Mulianah kemudian membeberkan alasan mengapa masjid menjadi tempat dimulainya pemberdayaan ekonomi masyarakat. Ia percaya, tagline "Dari Masjid-Nya, Kita Makmurkan Bumi-Nya" yang didasari dari sebuah Hadits Qudsi ini akan menghadirkan semangat tersendiri bagi para takmir masjid.
"Spirit ini bahwa kita bergerak dari masjid, melakukan pemberdayaan masyarakat, membangun peradaban dan membangun ekonomi umat dari masjid," jelasnya.
Mulianah juga berharap program ini akan memicu kemandirian masjid. Sehingga, masjid tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga berfungsi sebagai tempat-tempat pemberdayaan perekonomian umat Islam sebagaimana yang dicontohkan Rasulullah SAW.
"Dalam tiga hari kedepan, bersama-sama kita akan membedah kenapa mesti masjid sebagai pusat dan episentrum gerakan pemberdayaan umat ini," lanjut Mulianah.
Mewakili Pengurus Wilayah MES, Ia juga turut berterima kasih atas dukungan penuh dari Pemerintah Provinsi NTB dan OJK, Bank NTB Syari'ah, PNM serta lembaga terkait lainnya. "Mudah-mudahan masjid bisa menjadi epicentrum untuk pemberdayaan umat dan kita mulai dari masjid untuk pengembangan ekonomi umat," harap Mulianah.
Pelatihan ini akan berlangsung selama tiga hari, tepatnya tanggal 21 sampai dengan 23 Oktober 2020. Kegiatan ini turut pula dihadiri Kepala Biro Humas dan Protokol Setda NTB, Najamuddin Amy, S. Sos., MM yang juga selaku Sekjen MES NTB dan juga Perwakilan Bank NTB Syari'ah. (gl 02).
Posting Komentar