Sambut Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata, Gubernur Minta Putra NTB Pimpin Poltekpar Lombok
LOMBOK TENGAH , - Tiba di Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid (BIZAM) sekitar pukul 12.25 Wita, Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah didampingi Asisten II Setda NTB, dan Kepala Dinas Pariwisata NTB menyambut kedatangan Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata, Odo R. M. Manuhutu beserta rombongan.
Pada kunjungannya kali ini, Odo RM Manuhutu bukanlah untuk melihat sejauh mana keberhasilan KEK Mandalika tetapi untuk menyelesaikan potensi masalah di lapangan dan bersinergi dengan Kementerian PUPR dan Pemerintah Provinsi NTB.
"Bukan hanya sekedar datang melihat tetapi bagaimana bersama teman-teman PUPR dan Kementerian lainnya bersama Gubernur NTB untuk menyelesaikan permasalahan," ujarnya saat menyambut Odo R. M. Manuhutu di ruang VIP Bandara.
Ia berharap kunjungan ini dapat membuka pikiran untuk melihat apa yang akan dilakukan di tahun-tahun selanjutnya, terutama dalam membantu masyarakat setempat dalam memulihkan kondisi ekonomi.
"Saya kira tujuan dari pembangunan adalah bagaimana masyarakat bisa memiliki masa depan yang lebih baik dan bisa tumbuh dan menerima manfaat dari pariwisata," katanya.
Pada kesempatan ini, Odo RM Manuhutu juga membahas wacana pengurangan status Bandara Internasional di Indonesia yang akan berdampak pada kinerja yang telah dilakukan oleh Angkasa Pura. Oleh karena itu, hal ini akan menjadi salah satu bahan yang akan didiskusikan di pemerintah pusat.
Menanggapi hal tersebut, Gubernur NTB yang akrab disapa Bang Zul menyampaikan ucapan selamat datang dan terimakasih atas keluangan waktu di tengah kesibukan Deputi beserta rombongan.
Gubernur menyinggung terkait masalah Sumber Daya Manusia (SDM). Bagi Bang Zul, SDM adalah pembangunan yang tidak boleh direduksi maknanya sebatas Comodity Center Approach saja tapi harus dilihat sebagai proses untuk peningkatan.
Dengan adanya Politeknik Pariwisata Lombok, tentunya bukan hanya akan kedatangan wisatawan-wisatawan mancanegara tetapi juga ada banyak perhelatan berskala internasional. Oleh karena itu, Bang Zul berharap, penguatan SDM di NTB benar-benar dikedepankan sehingga warga NTB bisa ikut berbaur dalam arus kemajuan NTB.
"Jangan sampai nanti ada banyak International Event tapi orang lokal hanya jadi penonton saja. Melalui forum ini saya juga menyampaikan kepada Pak Deputi dan rombongan bahwa di NTB banyak orang yang mengerti pariwisata dan punya kemampuan dan bukan mengedepankan primordialistik, tapi untuk mengakselarasi persiapan NTB menjadi tuan rumah. Saya rasa bagus jika ada akselerasi khusus untuk memberikan kesempatan kepada putra daerah untuk memimpin Poltekpar Lombok,” pungkas Bang Zul.
Gubernur menambahkan, ketika nantinya ada MotoGP dan perusahaan internasional di NTB, dikhawatirkan akan muncul ketegangan sosial. Selain itu, Bang Zul juga menanggapi potensi masalah tentang tidak efektifnya terlalu banyak bandara bertaraf internasional.
"Mudah-mudahan itu tidak melucuti setetes airport di Lombok karena bagaimanapun Lombok juga menjadi hub airline yang kecil-kecil,” tambah Bang Zul.
Salah satu strategi untuk menarik wisata asing adalah dengan adanya direct flight, sebab menurut Gubernur, percuma menghias pariwisata jika akses menuju daerah tersebut susah.
Bang Zul berharap mudah-mudahan status bandara internasional di NTB dapat tetap dipertahankan/ Bahkan, dilengkapi dengan fasilitas yang lebih baik. Apalagi dengan banyaknya wisatawan dari timur tengah yang datang ke Lombok dengan adanya Best Halal Destination In The World.
“Karena dengan menjadikan Lombok sebagai International hub akan membawa dampak positif untuk ekonomi kami,” ujar Gubernur.
Sebelumnya, perwakilan Angkasa Pura I, memaparkan terkait progress perkembangan pembangunan Bandara. Saat ini, Angkasa Pura I Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid (BIZAM) mengalami penurunan produksi kurang lebih mencapai lima puluh (50) persen dibanding tahun 2019 pada saat pemulihan gempa bumi Lombok.
Tahun ini pada akhir September, produksi Bizam hanya dua puluh (25) persen dibanding tahun 2018 pada saat sebelum gempa. “Angkanya cukup fantastis sehingga hal ini berdampak pada produksi dan pembiayaan lain-lain. Komitmen korporasi Angkasa Pura I untuk pembangunan KEK Mandalika sebagai salah satu Destinasi Super Prioritas juga pada konsistensi,” ungkapnya. (gl 02).
Posting Komentar